Media Forum: Permasalahan dan Harapan Pengelolaan Keuangan Desa

media-forum

Kupang, 19 September 2016 – Dalam rangka menjalin kerjasama komunikasi dengan media massa dan mengedukasi publik, BPK Perwakilan Provinsi NTT menyelenggarakan kegiatan Media Forum dengan tema “Permasalahan dan Harapan dalam Pengelolaan Keuangan Desa”. Kepala Perwakilan BPK Provinsi NTT, Dewi Ciantrini, dalam sambutan pembukanya menyampaikan bahwa BPK perlu mendengar permasalahan dan harapan publik dalam hal pengelolaan Keuangan Desa, khususnya Dana Desa. Media forum yang disiarkan langsung melalui Pro 1 FM RRI Kupang ini, juga diharapkan menjadi momentum bersama untuk melakukan pencegahan penyimpangan pengelolaan Dana Desa. Kegiatan yang diselenggarakan di kantor BPK Perwakilan Provinsi NTT ini, dihadiri oleh Kepala Bagian Pemerintah Desa BPMPD Provinsi NTT, beberapa Pemimpin Redaksi dan wartawan dari media cetak dan elektronik yang ada di Kota Kupang, dan para pejabat struktural serta pejabat fungsional pemeriksa BPK Perwakilan Provinsi NTT.

Kegiatan yang disertai dengan diskusi/dialog ini diawali dengan pemaparan dari beberapa pemateri, yaitu Frits O Fanggidae (Dosen pada Universitas Kristen Artha Wacana), Arthur Ximenes (Kepala Desa Manusak, Kabupaten Kupang), Enderiman Butarbutar (Kepala LPP RRI Kupang) dan Dionisius DB Putra (Pemimpin Redaksi Pos Kupang) serta dipandu oleh Kepala Sub Bagian Humas dan TU Kepala Perwakilan BPK Provinsi NTT, I Gede Putra Wijaya sebagai moderator. Para pemateri menyampaikan permasalahan dan harapan dalam pengelolaan keuangan desa dari perspektif profesi maupun pengalaman masing-masing. Beberapa permasalahan pengelolaan keuangan desa yang mengemuka dalam media forum ini adalah: keterbatasan kemampuan aparatur desa dan partisipasi masyarakat desa dalam menyusun perencanaan penggunaan Keuangan Desa, pembangunan desa belum sepenuhnya memperhatikan potensi desa, belum efektifnya tenaga pendamping, dinamika regulasi dan ketidaksinkronan prioritas pembangunan antara pemerintah dengan pemerintah daerah dan pemerintah desa, dll.

Meski masih banyak permasalahan, forum ini juga membersitkan harapan dalam pengelolaan keuangan desa serta pembangunan desa. Pos Kupang yang juga diamini beberapa peserta forum, mengajak agar media massa juga memberitakan hal-hal positif dalam pengelolaan keuangan desa berdasarkan contoh praktik yang baik yang telah ada sehingga mampu menjadi inspirasi bagi desa lain, bukan semata memberitakan hal-hal negatif. Kepala Desa Manusak juga menyebutkan bahwa peningkatan kemampuan keuangan desa, khususnya Dana Desa, juga membawa pengaruh positif bagi kemajuan desanya, dengan berbagai program yang telah dilaksanakan. Demikian juga Kepala RRI Kupang, selain berkomitmen untuk senantiasa menampung aspirasi masyarakat desa melalui siaran maupun program kampung media, juga mewacanakan memperbanyak pembentukan desa percontohan dalam pengelolaan keuangan desa. Frits Fanggidae dari Universitas Kristen Artha Wacana juga berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dan pihak lainnya dalam melakukan capacity building bagi aparatur dan masyarakat desa sehingga lebih mampu dan lebih mandiri dalam memanfaatkan keuangan desa bagi kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.